Tak berasa sudah hampir berjalan 10 tahun, terhitung sejak
pertama kami dipertemukan dibangku SMA dulu. Yang awalnya tidak saling kenal,
menjadi teman sekelas, berpindah jadi teman satu jurusan, ada juga jadi teman
jalan, temen satu angkot, temen beda pendapat, beda argument, beda karakter dan akhirnya berujung persahabatan hingga sekarang.
Mungkin masih banyak lagi ceritanya, jika kami mengulik masa masa SMA dulu.
Dalam kurun waktu yang selama itu, kami bersyukur masih
diberi kesempatan bisa berkumpul rame-rame meski terkadang susah untuk mengatur
jadwalnya. Mungkin karena sudah sibuk dan asyik dengan dunianya masing-masing.
(Heheheh….padahal 3 dari 4 personil masi pada jomblo #Eits …). Singkat cerita kami bisa berkumpul kembali
untuk berwisata bersama yang sudah diagendakan dan dibahas beberapa bulan
sebelumnya. Tepat dibulan Agustus, kami mengagendakan berholiday ke WONOSOBO.
Hari yang dinanti, telah tiba
Holiday..
Menjelang sore, di hari Sabtu tanggal 13 kami memacu mobil dari
semarang menuju wonosobo kurang lebih
5-
6 jam lamanya. Banyak cerita, canda tawa yang kami luapkan untuk mengisi waktu,
hal tersebut sangat ampuh agar mata tak terpejam saat perjalan berangkat
kemarin. Banyak hal, mulai dari cerita pencarian jodoh, perkenalan sewaktu SMA,
kapan nikah?, gimana kabar kita 10 tahun kedepan, gimana misal kalo sudah
nikah, sapa yang nikah duluan, membuli si itu dan si anu,hingga iklan makanan
cips ahoy hingga obat cacing kom*ra*tin
link youtube https://youtu.be/XXhWRdGm3HA !@##$$$%^&^*……. dst masih banyak yang lainya juga, itulah kurang lebih isi
obrolan kami selama itu. (memang bahasan kami tidak penting kala itu)
Saat memasuki kota wonosobo, kami disambut oleh sekumpulan asap
putih yang tiba tiba datang lalu pergi alias kabut yang melengkapi dinginnya
udara disana, kemudian penampakan bunga terompet dari warna putih hingga warna orange, serta deretan pohon
carica, tembakau, kentang, daun bawang dan kawan kawan nya…. (susah kalo musti
diabsen satu satu….). Bagaikan lukisan alam yang indah karya sang pencipta, melengkapi
pemandangan selama perjalanan.
Malam Pertama
Sesuai dengan perkiraaan, kami akan tiba dimalam hari.
Dengan mengantongi beberapa informasi dari rekan kami untuk mencari penginapan
berlokasi dekat dengan tujuan wisata “sikunir”.
Beruntunglah kami bertemu dengan pemilik penginapan yang ramah dan cukup
membantu.
Homestay dengan 2 kamar,
1 kamar mandi full air panas, dapur seisinya, ruang tamu full tv chanel
serta kondisi yang cukup bagus menjadi pilihan kami kala itu untuk menghabiskan
malam dihari pertama sesampainya di wonosobo. Meski hanya (MCK) Mandi Cuci
Muka, Hehe…. serta beristirahat guna
mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjalan di pagi harinya.
Pagi Wonosobo
|
Welcome to Dieng
Memasang alarm jam 03.00 untuk membangunkan kami dari lelapnya tidur yang tak terbiasa dengan udara sedingin itu. Meski waktu itu sedang turun hujan tak mengurunkan niat kami untuk bersiap siap melakukan perjalan sesuai dengan schedule. Kumandang adzan subuh sudah terdengar sebagai panggilan untuk kami menjalankan shalat subuh berjamaah. Setelah selesai semua kewajiban dan packing barang bawaan kami bersiap meninggalkan homestay untuk lanjut berwisata.
|
Pagi itu, kisah wisata kami dimulai. Hampir disetiap lokasi
tujuan wisata yang kami kunjungi memiliki kenangan dan ceritanya masing-masing.
Berikut sedikit ulasannya:
Sepatu Sikunir
Meski bukan pagi yang cerah, karena dimalam harinya sempat
turun hujan membuat jalur pendakian menuju sikunir menjadi sedikit becek dan
licin tak menyulutkan semangat kami untuk menuju puncak demi melihat golden
sunrice.
Sampailah jejak kaki kami dipuncak sikunir, sudah tak tahan
hasrat kami melakukan foto session dengan berbagai engle untuk mengabadikan
indahnya pemandangan diatas sana ditemani semburat matahari yang sepertinya
malu menampakkan wajahnya kala itu.
Alhasil beginilah tampilan kami…
|
Foto session gaes.., |
Embun yang turun membasahi tanah membuat kondisi sepatu
salah seorang dari kami menjadi rusak, dan dengan berat hati harus rela
berjalan kaki menuruni lereng sikidang yang becek dan agak licin tersebut
hanya dengan kaos kaki tak terlalu tebal
membuat sedikit geli pada telapak kakinya jika menginjak rumput dan kerikil
kecil.
Tersadar di Dieng Plateau Theater
Barulah kami sadari bahwa sesampainya di Dieng Plateau
Theatre terkena rayuan tipu muslihat pungli. Berdasarkan informasi yang kami
terima menerangkan untuk memasuki Dieng Plateau Theatre itu free asalkan kami
memiliki tiket pintu gerbang masuk awal saat memasuki Wonosobo. Saat itulah
kami mulai terbangun dari mimpi #eits …hehhhee, bahwa sudah kena pugli dan tidak mendapatkan tiket
atau karcis resmi.
Gardu pandang Telaga
warna
Tempat
yang cukup
strategis dan memiliki view yang sangat bagus jika tak tertutup kabut dan
gerimis. Terdapat sebuah gardu pandang dan beberapa tebing batu alami yang
menjulang tinggi sebagai spot untuk melihat telaga warna dari ketinggian. Cukup
puas rasanya, saat kami berada diatas ketinggian dapat melihat indahnya gradasi
warna dari danau “Telaga Warna”.
|
Sekeliling panorama gardu pandang |
|
Pemandangan telaga warna dari atas gardu pandang |
|
Kak Opa sama abang Go pin lagi bahas snack ahoy... Yang yummi 😋😉😉😉itu ya |
…....,
Sebenarnya masih ada satu lagi wahana outbound yang
menantang adrenalin, namun sayangnya kami belum beruntung bisa menikmati wahana
tersebut karena kendala cuaca saat itu sedikit kurang bersahat.
Kentang Sikidang
Semangat melanjutkan perjalan meski udara dingin dan hujan
gerimis kala itu masih setia menemani kami bukanlah sebuah penghalang untuk
melanjutkan ke lokasi wisata kawah sikidang.
Puas berfoto di lokasi sikidang, kami lanjutkan menuju pasar
&pusat oleh oleh yang lokasinya bersebelahan dengan kawah sikidang. Pasar
yang menjual begitu banyak oleh oleh khas wonosobo seperti kentang, carica,
opak dkk dengan harga yang murah kami lewatkan begitu saja. Karena berasumsi
masih banyak dijumpai dilokasi wisata lainya dengan harga yang relative sama
atau bahkan lebih murah.
Hal tersebut
salah besar, ternyata di lokasi si kidang inilah tempat yang lumayan cocok dan
oke harganya untuk borong-borong bawa oleh oleh seperti kentang khas wonosobo
mulai dari kentang merah sampai baby potato ada semua disini harganya pun
bersahabat alias bisa dinego tapi tetap ada batas minimal tawar menawar harga. Begitu
juga kisah si carica 25K dan si opak tak jauh beda.
|
Kawan, maaf kan ku menggagalkanmu untuk membelinya 😇😇😇😯 |
Ingat meskipun gelo , harus tetap legowo
gaaess.
Menelusuri sejarah Candi Arjuna
Beranjak siang beralih kami menuju peninggalan Sejarah Candi
Arjuna yang sering kali digunakan untuk upacara pemotongan anak anak yang
berambut gimbal.
berikut ada sedikit tampilan komplek candi nya
|
Maaf kami bukan arcanya 😂😂😂 |
Hunting carika
Memang belum lengkap rasa-rasanya jika sudah sampai wonosobo
belum icip icip dan beli alias borong borong buat oleh –oleh orang rumah, temen, saudara, kerabat, rekan
kerja….. dkk lainya untuk bawain carica.
Tak puas dengan membeli disatu toko saja, kami mencoba dan membeli ke
outlet toko carica sepanjang jalan wonosobo dari rasa yang paling yahud sampai
harga paling good.
Pengalaman kuliner Mie ongklok n soto ayam khas Dieng...
Puas dengan wisata alamnya, kini giliran untuk memanjakan
perut dengan mencicipi kuliner khas daerah wonosobo yaitu mie ongklok.
Perpaduan mie dan rebusan sayuran diguyur saus berwarna coklat Ã
(entah bahan bakunya apa!! Kurang begitu tahu) yang ada sedikit aroma dan rasa
ebinya serta suwiran ayam + bawang merah goreng diatas nya disajikan bersama
hangatnya teh manis. Menu satu ini membuat perut kami yang keroncongan menjadi
kenyang dengan tambahan sate saat menikmatinya dan gorengan hangat alias tembe
kemul.
Nah, berikut penampakan mie ongklok tersebut
|
Mie ongklok |
Satu lagi menu yang tak terlupa oleh kami saat memesan soto
Ayam. Rasanya jauh berbeda dengan soto yang kami jumpai di tempat kami pada
umumnya karena rasanya cenderung manis dan tidak ada jeruk nipis sebagai
pelengkapnya. Alhasil diberilah pengganti jeruk nipis itu dengan jeruk yang
digunakan untuk membuat minuman. Sudah bisa dibayangkan bagaimana
rasanya….?!!!! Yeeeas, maybe this is well dunt, because we are very
hungry. Wkakakak….. it’s so yummy gaaeesss.
We go home
Nah, begitu cerita perjalanan dan beberapa kenangannya yang
akan selalu menempel pada ingatan kami (seperti kata destia “bahagia itu bisa
kumpul bareng” ). Seru, menyenangkan, mengesankan, mungkin ada dari kami yang
sedikit “gelo”…hehehe #eits..(maapin gue Bik mega yang sudah menghasut pikiran
anda) yang penting bagasi mobil sudah terisi penuh oleh-oleh untuk orang orang
tercinta yang sedang menanti kedatangan kita dirumah gaes.
Sampai jumpai di lain kesempatan lagi kawan. Masih banyak
lokasi diluar sana yang menanti untuk kita kunjungi bersama lagi dilain waktu. Ingat
kata kak Opa “nabung dulu yak….”. Serta tak lupa ucapan “Terima Kasih” kepada
abang Gopin nya Kak Opa yang uda be careful and bawa semua penumpang selamat
sampai tujuan kerumah masing-masing.
Have nice trip in the future..see ya🙌🙋🙋